Industri Kelapa Butuh Inovasi Teknologi
SERPONG, KRJOGJA.com - Guna mengembangkan industri kelapa ,diperlukan pengembangan teknologi yang kuat dan tepat guna. Padahal, Indonesia adalah salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia dengan total produksi buah sekitar 14 miliar butir per tahun (APCC, 2015). Akan tetapi posisi ini tidak menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor produk turunan kelapa.
Demikian disampaikan Asdep Perkebunan Holtikultura Kemenko Perekonomian Wilistra Dannya dalam FGD Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Selasa (10/07/2018). Turut hadir Bupati Kabupaten Lingga Alias Wello, S.IP selaku pelaksana, Bupati Gorontalo selaku Ketua Umum KOPEK Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo, M.Pd, Bupati Indragiri Hilir Drs. H.M. Wardan, M.P., Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur H. Robby Nahliansyah, Bupati Buol dr. Amiruddin Rauf, Sp.OG. Selain itu beberapa lembaga atau kementerian turut diundang seperti BPPT, Kemenristek Dikti, LIPI dan SEAMEO BIOTROP.
Dia menjelaskan menurut data Sahabat Kelapa Indonesia (2018) nilai ekspor produk turunan kelapa Indonesia tahun 2017 lalu sebear Rp 30 triliun, nilai ini masih bisa ditingkatkan jika mengembangkan industri kelapasecara maksimal dan mengurus sektor hulu.
"Industri kelapa di Indonesia saat ini memang tidak berkembang secara maksimal dan terkonsentrasi pada wilayah bagian barat. Jenis produk turunan kelapa yang diekspor Indonesia tidak sebanyak Filipina. Kita hanya mengekspor 14 macam jenis produk kelapa sementara Filipina kurang lebih berkisar 30 jenis,' paparnya.
Wilistra menjelaskan minyak kelapa mentah yang kita hasilkan pun diimpor oleh Filipina untuk kemudian diolah menjadi oleochemical ekspor dengan nilai tambah yang lebih besar. Salah satu kendala adalah tidak berkembangnya teknologi pengolahan kelapa yang handal namun terjangkau baik ada skala menengah maupun skala besar.
"Mesin-mesin pengolah kelapa kita untuk skala menengah dan besar banyak bergantung dari Amerika Serikat dan Jerman. Fakta lain pada tingkat petani, kelapa hanya dijual bulat tanpa diolah terlebih dahulu untuk peningkatan nilai tambah.Karena itu untuk mendorong industri kelapa nasional baik pada tingkat petani maupun pengusaha diperlukan pengembangan teknologi yang kuat dan tepat guna bagi industri atau pelaku usaha." (Ati)
http://krjogja.com/web/news/read/71417/Industri_Kelapa_Butuh_Inovasi_Teknologi
0 Response to "Industri Kelapa Butuh Inovasi Teknologi"
Posting Komentar