KERAJINAN LIDI KELAPA | KISAH SUKSES PENGRAJIN DARI LIDI KELAPA
Untuk yang kesekian kalinya, Kerajinan dari Pohon Kelapa | Manfaat Lidi Kelapa menjadikan Pohon Kelapa Indonesia ini layak dengan sebutan Pohon Sejuta Manfaat. Berikut kisah sukses dan hasil kerajinan yang terbuat dari Lidi kelapa
SUKSES DENGAN KERAJINAN DARI LIDI KELAPA
Kelapa Indonesia-Sebagai Tanaman Sejuta Manfaat, seluruh bagian pohon kelapa memang bernilai guna termasuk Lidi Kelapa setelah diambil Daun nya. Selain buah, daun dan batang, lidi atau tulang daun kelapa bisa diolah menjadi kerajinan bernilai ekonomis. Lidi bisa ditenun menjadi tikar, piring, suvenir, boks pakaian, dan juga taplak meja yang laku di pasar luar negeri hingga memiliki omzet yang luar biasa besar.
Banyak produk dari lidi kelapa ini ternyata tidak hanya bisa diolah menjadi sapu atau tusuk satai saja. Lidi atau tulang daun kelapa itu juga bisa disulap menjadi kerajinan menarik yang unik, dan diminati konsumen di pasar domestik maupun internasional. Hal ini bisa kita lihat di banyak tempat sentra kerajinan terutama di darah pesisir pantaiyang memiliki banyak sumber daya tanaman Kelapa berlimpah.
Semua bisa dilakukan oleh siapa saja dan menjadikan ini sebagai sebuah industri yang sangat potensial mengingat sumber daya bahan baku Lidi kelapa ini sangatlah berlimpah. Namun, untuk membuat kerajinan menarik dari lidi itu butuh kreativitas, seperti yang dilakukan Eko Rudiyanto. Lewat bendera KREA di Yogyakarta, Eko mengubah lidi menjadi aneka kerajinan tenun nan unik.
Kisah Sukses dengan Kerajinan Lidi kelapa
Berikut kisah sukses Pria asal Bantul, Yogyakarta itu mengolah lidi menjadi aneka bentuk, seperti kotak CD, kotak pakaian, souvenir pernikahan, placemates atau taplak meja, kotak pensil, tas, tikar lidi, bahkan juga bingkai cermin. �Saat ini, saya fokus produksi taplak meja dan tikar lidi,� terang Eko.
Entrepreneurs Mas Eko ini sudah memulai usaha pembuatan kerajinan lidi sejak 2002 lalu. Niat, kreatifitas, ketekunan dan keuletannya, Mas Eko menjadikan beliau sebagai pebisnis sukses yang hanya memamnfaatkan Liki Kelapa sebagai bahan dasarnya. Bahakn sekarang sudah bisa memasarkan produk itu hingga ke luar negeri seperti Belanda, Prancis, Italia, Arab, Qatar, Turki, Malaysia, dan Singapura.
Dalam memproduksi berbagai kerajinan dari Lidi kelapa ini, selain dengan cara tradisional dan tenun tangan manual, Eko menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) tradisional. Alat itulah yang kemudian mengantarkan Eko mampu mendapatkan omzet berlimpah sampai ratusan Juta perbulan.
Omzet kerajinan Lidi Kelapa yang sudah semakin besar ini, diperoleh dari pengiriman 8.000-10.000 unit placemates dan tikar lidi tiap minggu ke berbagai negara. Harga jual dari setiap produk itu mulai dari Rp 3.500 per unit sampai Rp 55.000 per unit, hal itu tergantung dari beberapa moment dan besar kecilnya ukuran produksi dan tingkat kerumitan dari masing-masing produk yang dibuat.
Potensi Hebat dari Kerajinan Lidi kelapa
Bayak jenis kerajinan dan produk jadi yang sudah dibuat, baik yang sudah banyak bentuknya di pasaran umum maupun yang hasil kreasi dan pembelajaran sendiri. Sedangkan kerajinan yang paling murah dibuat oleh Eko adalah jenis taplak meja ukuran 35 centimeter (cm) x 45 cm. Dan untuk produk yang paling mahal adalah tikar lidi berukuran 45 cm x 10 meter.
Berapa banyak SDM atau pekerja yang sudah Entrepreneur kita ini kerjakan?, Ternyata mas Eko sudah bisa mempekerjakan pegawai lepas dan tetap sejymlah 170 orang, dengan kapasitas produksi mencapi 10.000 placemates serta 300-350 roll tikar dalam 1 Minggu. Sebagai bahan perhitungan, Mas Eko menghitung, untuk pengerjaan satu unit tikar, dibutuhkan satu karyawan yang bekerja dalam satu hari.
Dengan mempekerjakan 170 karyawan tersebut, Mas Eko berharap bisa berbagi rezeki dengan masyarakat lingkungan tempat ia menetap. �Kebanyakan karyawan saya adalah perempuan,� kata Eko. Sungguh hebat Pebisnis kita yang satu ini karena dengan niat dan kreatifitasnya mampu menciptakan lapangan Pekerjaan yang tepat bagi warga di sekitarnya. Mas Eko sengaja memilih karyawan perempuan lantaran kaum hawa ini lebih teliti dan lebih sabar dalam merangkai kerajinan tenun dari lidi.
Sebenernya proses pengerjaan placemates itu mirip dengan cara menenun kain biasa. Tahap pertama adalah melakukan pemintalan benang menjadi gulungan yang besar. Selanjutnya batang lidi yang telah kering dibersihkan dari sisa-sisa daun yang masih menempel. �Kalau tidak dibersihkan, efeknya lidi mudah busuk,� jelas Eko. Setelah batang lidi bersih, maka lidi yang sudah halus itu ditenun dengan benang yang telah dipintal sesuai dengan ukuran dan permintaan konsumen.
Masalah Bahan Baku bukanlah menjadi kendala yang berarti. Dalam mendapatkannya, Mas Eko mendatangkannya dari beberapa daerah diluar Jogyakarta seperti daerah Ciamis, Jawa Barat dan lain-lain. Setiap ikat lidi, Eko membelinya seharga Rp 1.100 � Rp 1.200. Dalam waktu sebulan, mas Eko bisa menghabiskan 17.000 ikat Lidi kelapa. �bisa dua sampai tiga truk dengan panjang lidi rata-rata 60 cm-70 cm,� jelas Eko.
Selain mas Eko, masih banyak perajin tenun lidi yang lain seperti Dwi Santoso ini. Mas Dwi memulai usaha menenun lidi yang sama sejak 2000 lalu. Dia mengolah limbah lidi yang banyak berserakan di sekitar tempat tinggalnya lalu menjadikan bahan baku gratis ini sebagai bekalnya dalam memulai usaha. �Dari iseng akhirnya menjadi kerajinan tenun,� ujar Dwi pemilik Lya Craft di Sleman Yogyakarta.
Inspirasi sukses dari Lidi kelapa
Berawal dari iseng dan kreatifitas itulah akhirnya Mas Dwi dapat sukses membuat tenun dari lidi kelapa secara massal dan melibatkan warga sekitar tempat tinggalnya. Namun, karena kebutuhan lidi kian banyak, Dwi memutuskan membeli lidi dari daerah Cilacap dan juga Ciamis. Bahakan Setiap minggu, mas Dwi sampai membutuhkan 1.000 hingga 2.000 ikat lidi dengan harga Rp 1.000 per ikat. Lidi-lidi Kelapa itulah yang kemudian ia olah menjadi kerajinan tenun berupa placemates dan tikar lidi yang banyak kita lihat sekarang ini.
Hingga sampai sekarang dalam sepekan mas Dwi sudah memiliki kapasitas produksi sebanyak 3.000 hingga 5.000 unit produk berbagai bentuk kerajinan. Hasil produksi seumlah itu dapat dikerjakan oleh 25 karyawannya yang bekerja di bengkel kerajinan milik nya.
Berbicara Soal harga, Mas Dwi memberikan harga berbagai aneka kerajinan itu dengan harga yang berbeda, yaitu mulai dengan harga Rp 2.000 per unit hingga Rp 50.000 per unit, hal itu sangat tergantung dari besar kecilnya ukuran kerajinan tersebut dan tingkat kesulitan serta nilai seni produk Kerajinan Lidi kelapa yang telah dibuat.
Diluar membuat lidi kelapa menjadi lembaran tenun atau taplak, Mas Dwi juga membuat bentuklain berupa stik lidi kelapa dengan hiasan manik-manik seharga Rp 10.000 per unit. Dan dari bisnis pembuatan tenun lidi ini saja, ternyata mas Dwi sudah bisa menciptakan omzet sampai senilai Rp 100 juta per bulan. Sungguh sangat luar biasa Entrepreneurship handal ini.
Proses Produksi Kerajinan Lidi kelapa
Sebagai proses produksi, mas Dwi membaginya dengan dua bentuk. Pertama, pilihan bentuk tenun dengan warna alami. Kedua adalah bentuk tenun pilihan warna tambahan.Untuk membuat kerajinan tenun lidi kelapa dengan warna tambahan, membutuhkan proses pewarnaan tersendiri. Setidaknya dibutuhkan dua ons pewarna kayu untuk satu tenun lidi. Agar mendapatkan warna cerah seperti ungu ataupun hijau, hasil kerajinan tenun kelapa itu direbus selama 10-15 menit.
Sedangkan untuk mendapatkan warna lain seperti warna gelap biru dan hitam, perebusan kerajinan tenun Lidi kelapa ini memerlukan waktu lebih lama lagi, hingga satu jam. Setelah direbus, batang-batang lidi dijemur di bawah sinar matahari langsung selama setengah hari.
Tak salah jika Pohon Kelapa ini dijuluki sebagai Tanaman Sejuta Manfaat yang mana semua bagian dari Tanaman ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. Terimakasih sudah berkunjung di Manfaat Lidi kelapa ini dan Berbagai Kerajinan Lidi Kelapa yang sangat luar biasa ini.
Sumber : http://www.coconose.net/2016/07/kerajinan-lidi-kelapa-kisah-sukses.html
0 Response to "KERAJINAN LIDI KELAPA | KISAH SUKSES PENGRAJIN DARI LIDI KELAPA"
Posting Komentar