Asap Cair Laris Manis, Ivanry Kewalahan Penuhi Permintaan Pembeli

Asap Cair Laris Manis, Ivanry Kewalahan Penuhi Permintaan Pembeli
Proses Pembuatan Asap Cair 
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - PRIA ini setiap harinya selalu disibukan untuk memproduksi komoditi turunan kelapa yang terbilang baru, yaitu asap cair. Maklum saja, permintaan dari berbagai daerah meningkat, seiring promosi yang dilakukannya dari berbagai kesempatan.
"Saat ini permintaan cukup banyak dari berbagai daerah seperti Surabaya, Jogja, Jakarta, Ternate dan Luwuk," ujarnya pengusaha Asap cair Ivanry Matu, Senin (9/3/2015).
Matu menambahkan untuk itu saat ini dia fokus memenuhi permintaan dari berbagai daerah, dengan meningkatkan produksi. "Saat ini Sudah ada pembeli rutin tapi stok masih sedikit, sementara tingkatkan kapasitas produksi karena permintaan semakin banyak," katanya.
Untuk saat ini kapasitas produksinya mencapai 1.000 liter per bulan, sedangkan permintaannya mencapai 20.000 liter per bulan. Sehingga dengan demikian permintaan memang meningkat cukup tinggi. Untuk harganya bervariasi tergantung dengan gradenya. Sedangkan untuk harga umumnya per liter untuk grade 1 Rp 50.000, grade 2 Rp 30.000, dan grade 3 Rp 20.000. "Namun demikian untuk harga tergantung juga dengan jumlah pembelian," tuturnya.
Sedangkan untuk pasar ekspor saat ini belum dilakukan, karena masih fokus untuk meningkatkan kapasitas. Namun demikian untuk arang tempurung saat ini telah dilakukan ekspor sudah jalan. "Namun belum langsung, masih dibantu teman di Jakarta melalui perusahaannya, sebab saya belum punya dokumen izin ekspor," ungkapnya.
Matu mengungkapkan mulai usahanya relatif baru, yaitu sejak Oktober 2014. Cara pembuatannya pun cukup mudah, yaitu bahan bakunya adalah tempurung kelapa. Dengan cara dibakar menggunakan reaktor pembakar yang disambungkan dengan destilator alat yang berhasil diciptakannya, yang diberi nama Mobile Tech Kawanua.
Dengan alat tersebut secara teknis pembuatannya antara lain jika 100 kilogram tempurung kelapa yang sudah dibersihkan dimasukkan ke Mobile Tech Kawanua. Lewat proses bakar selama 7~8 jam (1 hari) dapat menghasilkan asap cair sebanyak 10 liter grade 3 dan Arang Tempurung kualitas tinggi sebanyak 35~40 kilogram.
Dengan demikian ada penambahan nilai ekonomi sekitar Rp 200 ribu untuk asap cair, dan kualitas arang menjadi lebih bagus. otomatis harganya lebih tinggi 20~30 persen dari harga arang asalan yg selama ini dihasilkan petani arang. "Dengan kualitas arang tersebut yang dinginkan oleh pembeli mancanegara," ungkapnya.
Untuk alat produksi asap cair dan arang tempurung tersebut, pihaknya tidak menjual, melainkan menerapkan konsep dgn metode sosial entrepreneur. "Jadi, saya meminjamkan alat ini ke petani, untuk imbalannya kita ambil dari hasil, jadi tidak memberatkan petani, konsepnya mirip gilingan padi keliling di kampung-kampung. Saya terinspirasi dari situ," tuturnya.
Sedangkan alasannya karena Sulut dikenal sebagai provinsi nyiur melambai dengan potensi bahan baku yang melimpah. Asap adalah hasil samping pembakaran arang tempurung ditingkat petani pembuat arang yg belum termanfaatkan,dengan adanya teknologi ini diharapkan menambah nilai buat petani kopra yang juga adalah komoditi andalan Sulut. Asap cair banyak digunakan sebagai pengawet alami.(tribun manado/herviansyah)
Sumber : http://manado.tribunnews.com/2015/03/09/asap-cair-laris-manis-ivanry-kewalahan-penuhi-permintaan-pembeli

0 Response to "Asap Cair Laris Manis, Ivanry Kewalahan Penuhi Permintaan Pembeli"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel